Bacalah Bismillah

Deskripsi gambar

Untuk mengokohkan niat, dan
mendaatkan pertolongan Allah karena Allah dilibatkan

Baca shalawat sekali, akan dikembalikan 10 kali

Baca Shalawat

Dikembalikan berupa 10 keselamatan untukmu dan keluargamu

Doa agar mudah melunasi hutang

Hadis Tirmidzi 3486 menyuguhkan kisah inspiratif yang mengajarkan pentingnya mencari rezeki yang halal dan meyakini pertolongan Allah dalam setiap permasalahan duniawi. Hadis ini memuat pesan yang sangat relevan bagi umat Islam, terutama ketika menghadapi masalah keuangan atau beban hutang. Melalui pengajaran Nabi Muhammad SAW kepada Ali ra., tersaji doa yang dipercaya mampu membantu mereka yang sedang dalam kesulitan finansial.

Tirmidzi 3486

Hasan menurut Muhammad Nashiruddin Al Albani


Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abdurrahman
telah mengabarkan kepada kami Yahya bin Hassan
telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah
dari Abdurrahman bin Ishaq
dari Sayyar
dari Abu Wail
dari Ali radliallahu 'anhu, bahwa

seorang budak mukatab (yang mengadakan perjanjian pembebasan dengan tuannya) datang kepadanya dan berkata;
aku tidak mampu membayar pembebasanku,
maka tolonglah aku!

Ali berkata;
maukah aku ajarkan kepadamu beberapa kalimat yang telah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ajarkan kepadaku,
yang seandainya engkau memiliki hutang sebesar gunung Shir niscaya Allah akan membayarkannya untukmu?

Ali berkata; ucapkanlah;
ALLAAHUMMAKFINII BIHALAALIKA 'AN HARAAMIK,
WA AGHNINII BIFADHLIKA 'AMMAN SIWAAK
(Ya Allah, cukupkanlah aku dengan kehalalanMu sehingga tidak memerlukan keharamanMu,
dan jadikanlah aku kaya sehingga tidak butuh kepada selainMu).

Abu Isa berkata; hadits ini adalah hadits hasan gharib.

Latar Belakang Hadis Tirmidzi 3486

Hadis ini diriwayatkan melalui sanad yang melibatkan tokoh-tokoh penting, antara lain:

  • Abdullah bin Abdurrahman

  • Yahya bin Hassan

  • Abu Mu'awiyah

  • Abdurrahman bin Ishaq

  • Sayyar

  • Abu Wail

  • Ali ra.

Dalam kisah tersebut, seorang budak mukatab (budak yang telah mengadakan perjanjian pembebasan dengan tuannya) mendekati Ali ra. dan berkata: > "Aku tidak mampu membayar pembebasanku, maka tolonglah aku!"

Sebagai respon, Ali ra. menyampaikan doa pilihan yang pernah diajarkan oleh Rasulullah SAW kepadanya. Doa ini dipercaya memiliki kekuatan untuk membuka pintu rezeki halal dan membebaskan seseorang dari masalah hutang.

Konteks Sejarah dan Sosial

Di masa itu, status mukatab merupakan salah satu cara bagi budak untuk memperoleh kebebasan secara syar'i dengan sistem pembayaran bertahap. Hadis ini tidak hanya memberikan solusi praktis, tetapi juga menanamkan nilai moral dan spiritual dalam kehidupan sehari-hari. Ali ra. mengajarkan bahwa dengan mengandalkan rezeki yang halal serta berdoa kepada Allah, seseorang dapat mengatasi beban hutang dan kesulitan finansial secara spiritual dan material.

Makna Doa Pembebasan Hutang

Ali ra. mengajarkan doa berikut kepada budak mukatab tersebut: > ALLAAHUMMAKFINII BIHALAALIKA 'AN HARAAMIK, > WA AGHNINII BIFADHLIKA 'AMMAN SIWAAK

Makna dari doa tersebut:

  • "ALLAAHUMMAKFINII BIHALAALIKA 'AN HARAAMIK" Artinya: Ya Allah, cukupkanlah aku dengan rezeki yang Engkau halalkan sehingga aku tidak memerlukan apa yang Engkau haramkan. Doa ini mengajarkan bahwa rezeki halal bukan sekadar soal kekayaan dunia, tetapi juga meliputi keberkahan hidup dengan menjauhi hal-hal yang dilarang.

  • "WA AGHNINII BIFADHLIKA 'AMMAN SIWAAK" Artinya: Dan jadikanlah aku kaya dengan anugerah dari-Mu, sehingga aku tidak membutuhkan selain Engkau. Pesan yang terkandung adalah pentingnya ketergantungan mutlak kepada Allah agar kita terhindar dari ketergantungan pada cara-cara yang tidak sesuai dengan syariat.

Doa ini mengarahkan umat Islam untuk selalu mengutamakan kehalalan dalam mencari nafkah, menghindari jalan pintas yang haram, dan tetap bergantung kepada pertolongan Allah di setiap aspek kehidupan.

Pandangan Muhammad Nashiruddin Al-Albani

Muhammad Nashiruddin Al-Albani, seorang ulama hadits terkemuka, menilai hadis ini sebagai hasan meskipun sanadnya tergolong gharib. Penilaian ini menegaskan bahwa nilai dan hikmah yang terkandung tetap tinggi serta dapat dijadikan pedoman dalam mengatasi masalah keuangan. Melalui doa yang diajarkan, umat Islam diingatkan bahwa dengan hidup berlandaskan prinsip kehalalan dan keimanan, Allah selalu menyediakan jalan keluar dari kesulitan.

Aplikasi Hadis dalam Kehidupan Sehari-hari

Pengajaran hadis ini dapat diaplikasikan dengan langkah-langkah berikut:

  • Utamakan Rezeki Halal: Cari sumber penghasilan yang sesuai dengan nilai-nilai Islam. Kehalalan usaha adalah jaminan keberkahan dan keberlangsungan hidup.

  • Kombinasikan Usaha dan Doa: Lakukan upaya nyata dalam kehidupan sehari-hari sambil selalu berdoa. Ingatlah bahwa setiap keberhasilan sebenarnya adalah anugerah dari Allah.

  • Hindari Jalan Pintas yang Haram: Tetap konsisten menjauhi praktik-praktik yang bisa mendatangkan dosa, karena usaha yang halal akan selalu membawa keberkahan dunia dan akhirat.

  • Bergantung Penuh pada Allah: Jadikan doa tersebut sebagai pengingat untuk selalu menaruh kepercayaan pada pertolongan Allah, terutama saat menghadapi tantangan berat.

Dengan menerapkan prinsip-prinsip tersebut, setiap individu dapat menemukan solusi atas masalah keuangan dan membangun kehidupan yang lebih bermakna serta penuh berkah.

Kesimpulan

Hadis Tirmidzi 3486 memberikan pelajaran berharga bahwa kehalalan rezeki dan ketergantungan kepada Allah adalah kunci utama dalam menghadapi permasalahan dunia, khususnya masalah keuangan. Dengan mengamalkan doa "ALLAAHUMMAKFINII BIHALAALIKA 'AN HARAAMIK, WA AGHNINII BIFADHLIKA 'AMMAN SIWAAK", kita diingatkan untuk senantiasa menjaga integritas dalam mencari nafkah dan tidak bergantung pada cara-cara yang bertentangan dengan syariat. Penilaian hasan oleh Muhammad Nashiruddin Al-Albani semakin memperkuat otoritas hadis ini sebagai pedoman hidup yang aplikatif.

Semoga artikel ini menginspirasi dan membantu Anda dalam menerapkan prinsip kehalalan dalam kehidupan sehari-hari. Jangan ragu untuk berbagi pendapat dan pengalaman Anda di kolom komentar!

Kata Kunci: Tirmidzi 3486, Muhammad Nashiruddin Al-Albani, hadis hasan, doa pembebasan hutang, rezeki halal, mukatab, ajaran Nabi, keuangan Islami, rezeki halal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar